Semester Awal SMK Negri 2 Sragen

SMK Negri 2 Sragen adalah sekolahmenegah kejuruan yang sudah aku cita-citakan semenjak aku duduk dibangku SMP. Entah kenapa walaupun aku dilarang orang tua ku untuk bersekolah disini tetapi aku terus membujuk orang tua ku dan akhirnya diperbolehkan bersekolah disini. Walaupun aku sudah diperbolehkan bersekolah disini tapi awalnya orang tua melarangku untuk masuk dalam kejuruan TKJ dan menyuruhku untuk memilih jurusan TP/Otomotif. Tapi setelah aku berusaha membujuk dan berjanji aku tidak akan mengecewakan mereka barulah orangtuaku memperbolehkanku masuk dalam kejuruan TKJ.

Setelah melakukan pendaftaran takku sangka aku diterima di SMK Negri 2 Sragen. Hari-hari di SMK Negri 2 Sragen ku jalani dengan ikhlas. Walaupun harus pulang sore setiap hari dan memiliki bertumpuk-tumpuk tugas setiap harinya. Semua kewajiban di SMK Negri 2 Sragen aku jalani, mulai dari kegiatan Taruna dan lain sebagainya.

Pertama kali mengikuti Kegiatan Taruna aku merasa kaget, karena belum pernah aku merasakan pendidikan semacam ini. Mulai dari datang pagi, pulang sore, dibentak-bentak, hukuman, push-up, lari, dijemur dilapangan yang panas aku jalani semua itu karena aku ingin membanggakan orang tuaku.

Disaat pelajaran aktif dimulai aku menjadi mengerti bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Begitu pula dengan guru, ada yang baik, galak, santai dan sebagainya. Di SMK Negri 2 Sragen ada dua guru, yang pertama guru produktif dan yang kedua guru normatif. Semua guru bagiku hampir sama, mereka memberiku sesuatu yang dapat membuatku seperti sekarang ini.

Bulan-bulan awal disini aku mulai merasa senang, walaupun setiap hari aku terbebani dengan rasa capek. Tapi aku ingat sebuah kalimat "perjuangan tidak ada yang mudah dan ringan". Setiap kali aku pasti mengingat kata itu dan satu hal yang selalu membuatku lebih kuat yaitu orang tuaku. Aku sudah berjanji kepada mereka akan membangakan mereka berdua. Setiap kali pasti diriku diingatkan oleh mereka agar selalu belajar dan belajar. Memang jengkel dan malas awalnya tapi aku harus tetap menjalaninya.

Tak terasa ulangan semester awal sudah tiba. Berarti bertambahlah beban fikiranku. Setiap saat kucoba untuk menambah porsi belajar dan akhirnya hasil semester awal ada ditanganku. Tertulis diselembar kertas dengan tulisan PERINGKAT 3. Kaget, itulah yang kurasa. Takku sangka aku mendapatkan hal itu.

Setelahku berikan hasil semesteran ku itu ke orang tuaku mereka memberi motivasi padaku. "jangan puas dengan hal iitu, tingkatkanlah". Itulah penyemangatku disemester kedua ku ini. Akan kubuktikan ke orang tuaku bahwa aku BISA membanggakan mereka.